Bukan Tulisan Tangan #eps.36

Episode : Study Tour

Di kelas XI ini gue pergi study tour bersama teman satu angkatan ke Batagor (Bandung,Jakarta,Bogor). Sebenernya waktu itu untuk study tour kita dikasih 2 pilihan, mau ke arah timur (Semarang,Jogja,Malang) atau arah barat (Bandung,Jakarta,Bogor).

Kelas kita kompak untuk milih ke arah timur dikarenakan PTN yang kita kunjungin di wilayah barat semuanya basis untuk anak-anak IPA semua yaitu : ITB dan IPB, ya karena kita anak IPS kita lebih memilih ke wilayah timur yang akan mengunjungi UGM dan UB, karena informasi tentang jurusan IPS disana lebih banyak ketimbang di wilayah barat.

Tapi pada saat pemilihan kita kalah, beda satu suara kelas dengan pilihan yang ke barat, dengan hasil suara 5 kelas memilih ke arah timur, dan 6 kelas memilih ke arah Barat. Walaupun begitu kita-kita anak IPS tetap legowo, dan tetap mengikuti study tour dengan senang hati.

Kita pergi study tour selama 5 hari, mulai berangkat dari hari minggu malam dan kembali lagi ke sekolah hari kamis pagi. Hari pertama kita pergi mengunjungi kota Bandung, di kota pertama ini kita pergi ke tempat wisata situ patenggang dan kawah putih yang berada di Ciwidey. Pada saat kita mengunjungi kawah putih, untuk bisa menyampai kawah putihnya, kita harus menaiki kendaraan yang disebut dengan odong-odong, sejenis angkot yang hanya ditutupi bagian atasnya aja.

Waktu itu gue menaiki angkot ini bersama anak-anak cewe teman sekelas, gue naik angkot bareng mereka karena waktu itu gue lagi pergi ke toilet dulu, terus ditinggal sama temen-temen cowo gue yang udah pada berangkat duluan naik ke atas.

Dan pada saat kita menaiki angkot ini untuk bisa sampai ke kawah putih. Selama perjalanan  kita merasakan adrenalin yang sangat luar biasa, sama hal dengan kita menaiki wahana roller coster, dengan kecepatan tinggi angkot ini bermanuver tajam ke kiri dan ke kanan.

Selama gue menaiki angkot ini bersama anak-anak cewe, suara yang gue dengar hanya teriakan histeris anak-anak cewe yang ketakutan (Suara knalpot angkot ini yang kaya bajaj aja gak kedengaran sama sekali), yang membuat telinga gue sakit. Suara teriakanya udah kaya petir yang menyambar pohon,

“WAHHH.......”

“TIDAK.....”

“YA ALLAH.... YA ALLAH...”

“Mamah mau pulang mamah, TOLONG....”

Gila ini anak cewe rempong banget, tapi emang sih adrenalinnya lebih-lebih dari menaiki roller coster, karena angkot ini tidak diberi sabuk pengaman bagi penumpangnya, udah gitu disetiap sisinya gak ada pintu pembatasanya. Cukup berbahaya juga ketika angkot ini melaju kencang dengan berbagai manuvernya.

Saking bahayanya aja temen gue yang gak seangkot sampe jadi korbanya, tapi bukan orangnya yang menjadi korban melainkan HP BBnya yang menjadi korban, kerena terpental keluar ketika menaiki angkot ini.  Ya ketika itu dia menaiki angkot duduk di paling pojok sebalah kanan, serta HPnya ditaruh di saku celana sebelah kanan juga, disaat angkot ini bermanuver ke sana kemari dengan kecepatan tinggi, HP dia pun terbang melayang entah kemana.

Dan gara-gara HP Izam yang ilang entah kemana, perjalanan menuju tempat berikutnya yaitu kampus ITB menjadi terhabat, khususnya bagi rombongan bis anak IPS. Ya tour guide dan para guru yang barada di rombongan bis kita berusaha untuk mecari HP Izam terlebih dahulu sebelum meninggal tempat ini.

30 menit belum ada kabar akhirnya rombongan bis lain pun pergi duluan menuju ITB, sedangkan rombongan bis kita masih menunggu pencarian HP Izam, dan selama 1 jam lebih dicari-cari dan hasilnya nihil, kita akhirnya kembali melanjutkan perjalanan untuk mengunjungi ITB.

Setelah sampe di ITB karena rombongan bis kita telat 1 jam dengan rombongan bis yang lainnya, kita anak-anak IPS tidak mendapetkan materi apa-apa dari ITB, kita di ITB cuma datang mengunjungi untuk numpang sholat di masjidnya doang, dan dilanjut berjalan dari depan pintu gerbang utama menuju gedung saboga (sasana budaya ganesha) yang berada di belakang kampus ITB,  lalu menaiki bis lagi yang sudah terparkir di sana. Ya nasib kita waktu datang mengunjungi ITB pun kaya anak ilang, yang gak tau kemana lagi arah tujuannya.

Setelah dari ITB sore harinya kita langsung lanjut lagi menuju puncak Bogor, dan check in di hotel. Di hotel ini kita bermalam selama 3 hari 2 malam untuk berkeliling di sekitar Bogor, mulai dari Istana Bogor, taman matahari, sampe kampus IPB. 

Tak Hanya Izam yang mengalami kesialan ketika study tour. Hari-hari berikutnya selama study tour, gue juga mengalami kesialan yang beruntun ! Bersambung...

Moment - moment :

Odong-odong kawah putih

Sesi galau, Jongkongin kebelakang enak tuh.

udah cocok kaya cover album belum ?

Lagi ngedayung perahu diajak ngobrol. Kapal oleng kapten !

Gue nemu batu akik tuh

Rombongan perawat nyasar.

Muka-muka belum mandi.

Nyasar di ITB

Gak usah nyari gue, gue emang gak ada disitu.