Episode : Bantara (2)
Tengah malam kita dibangunkan oleh panitia,
“Bangun...Bangun...”
“Pake Pramuka lengkap, dari hitungan 10 semuanya udah baris di lapangan.”
Seperti biasa Strategi gue dipake ketika tidur, karena aturannya kalau
tidur gak boleh pake pakaian pramuka lengkap, kita-kita pun pada saat tidur
menutupi pakean pramuka kita yang kita pake dangan sarung dan jaket. Jadi
ketika dibangunkan kita langsung memakai sepatu lalu bergegas lari kelapangan
Tapi ketika itu kita baris di lapangan sudah memasuki hitungan 14, ya
kita telat 4 detik. Kak Hasan marah didepan kita,
“Kalian disuruh baris aja lama, kalian itu calon Bantara harus sigap.”
Kak Ahmad bilang “Kalian baris di sini pada bawa buku SKU gak ?”
Kita jawab dengan kompak “Siap, tidak kak !”
Kak Ahmad bilang “Oke dalam hitungan 10 kalian kembali ke tenda, ambil
Buku SKU kalian, dan kembali lagi ke sini.”
Kita jawab “Siap !”
Kak Ahmad memberi komando “Pimpinan saya ambil alih,tanpa penghormatan
balik kanan , bubar jalan.”
Kita pun langsung bergegas mengambil buku SKU,di dalam tenda kita
sibuk mencari buku SKU kita masing-masing, terdengar hitungan udah mencapai 8, sebagian
dari kita masih ada yang sibuk mencarinya.
Asep bilang “Waduh buku SKU gue kemana nih.”
Gue bilang “Cepetan sep, cari lagi di tas.”
Akri bilang ke janu “Jan, nih SKU lo ada di deket tas gue.”
Janu bilang “Oke sip kri.”
Gue kembali nanya ke Asep “Ketemu gak sep ?”
Asep bilang “Bentar mi.... Nah ketemu.”
Dan kita anak-anak cowo dapet baris kembali lagi di lapangan dengan
rapih dalam hitungan 16 detik. Kita pun kembali telat 6 detik. Kak Hasan bilang
“Ngambil SKU aja lama, lagi-lagi telat. Kalian cewe apa cowo sih.”
Kak Angga bilang “kalian kalah-kalah sama cewe, yang cewe aja bisa
tepat waktu, masa kalian segitu aja lama. Besok-besok kalian kalau udah
dilantik pake rok aja sekalian.”
Gue gak nyangka cewe bisa baris secepat itu, ternyata SKU mereka
dikumpulin disatu orang, cukup bagus juga strategi mereka.
Kak Hasan yang melihat Evan menggigil kedinginan bilang “Evan jangan
mainan bibir, apa kamu mau bibirnya saya mainin juga ?”
Evan bilang “Saya kedinginan kak.”
Kak Budi bilang “Yang merasa kedinginan, langsung push up.”
Dan kita-kita karena merasa kedinginan langsung intrupsi balik kanan,
dan push up sampai badan kita tidak merasa kedinginan lagi. Ketika itu gue push
up sampai 25 kali, demi gak kedinginan lagi gue pun rela ngelakuin sebanyak
itu. Setelah kita selesai push up dan tidak kedinginan lagi, kita-kita kembali
dibariskan. Kak Ahmad bilang
“SKUnya kumpulin sekarang.”
Setelah kita mengumpulkan buku SKUnya ke kak Hasan, dan di cek oleh
panitia, kak Ahmad bilang
“Kok banyak yang belum pada selesai ngujinya. Baru Fahri doang yang
udah selesai ngujinya, yang lainnya mana nih. Kalian mau dilantik bantara gak
sih ?”
Kita-kita pada diam gak berani menjawabnya karena SKU kita masih ada
yang belum selesai, Kak Angga bilang,
“Heh jawab... Kalian mau dilantik apa gak ?”
Sebagian dari kita menjawabnya “Siap mau kak !”
Kak Lala bilang “Ini PB 3 dek, bukan PB 1 atau PB 2 lagi. Seharunya
kalian di sini tuh udah pada selesai semua SKUnya lalu dilantik, masa ini harus
ngulang lagi ke ujian SKU.”
Kak Hasan bilang “Udah pulang aja kalian, Gak usah dilantik lagi.”
Kak Faiz bilang “Udah sana pulang kalian, mau ngapain lagi kalian di sini,
SKU kalian juga udah kita sobek.”
Dari belakang kedengeran suara sobekan kertas yang membuat kita-kita
terkejut “SREK !”
Kak Hasan bilang “Udah yang dilantik cukup satu orang aja, yang
lainnya gak usah dilantik.”
Kak Hasan bilang ke Fahri “Fahri kamu siap dilantik gak ?”
Fahri bilang “Tidak kak !”
Kak Hasan bilang “Kenapa kamu kamu gak siap, yang udah selasai nguji
SKU kan Cuma kamu doang. Ya udah yang dilantik kamu aja, yang lainnya gak usah
dilantik.”
Fahri bilang “Tidak kak, saya mau dilantik kalau mereka juga
dilantik.”
Kak Hasan bilang “Yang lain gak bakalan dilantik, apa kamu mau gak
dilantik juga ?”
Fahri bilang “Iya siap kak, saya gak mau dilantik. Karena kita satu
keluarga, kalau salah satu dari kita merasakan sakit, kita juga harus merasakan
sakit.”
Kata-kata Fahri membuat kita terharu, dia mengorbankan pelantikan
bantaranya, demi kita-kita juga bisa dilantik. Tak lama kemudian Pak Abdul
pembina kita datang,
“Ada apa ini ?”
Kak Ahmad menjelaskannya “Ini Pak, mereka-mereka banyak yang belum
selesai nguji SKUnya.”
Pak Abdul bilang “Oh gitu, ya udah saya pulang aja ya, gak ada yang
dilantikan ?”
Pak Abdul berjalan meninggalkan kita, perasaan kita mulai was-was karena
takut gagal dilantik. Sebelum Pak Abdul memasuki mobilnya dan pergi
meninggalkan kita, Kak Ahmad dan Kak Budi mengejarnya dan mencegahnya, lalu
mereka melakukan diskusi. Cukup lama juga mereka berdiskusi,dan setelah mereka
berdikusi pak Abdul tetap meninggalkan kita dengan mobilnya. Kak Ahmad dan Kak
Budi kembali lagi ke kita, lalu kak Ahmad ngasih solusi ke kita,
“Baik, bagi kalian yang belum selesainya nguji SKUnya. Kita kasih
waktu sampai adzan shubuh, kalau sampe adzan shubuh masih belum ada yang selesai
ngujinya berarti kalian semua gagal dilantik.”
Kita-kita yang mendengarnya menjawab dengan semangat “Iya Siap !”
Dan untungnya suara sobekan SKU yang disobek sama kak Faiz itu
bohongan, itu Cuma kertas biasa. SKU kita dibagikan lagi. SKU kita masih ada
yang belum selesai, karena pada saat tahap 1 dan 2 kita-kita banyak yang sering
bolos dan tidak mengikuti ujiannya, gue waktu itu masih ada 2 point lagi yang
belum diuji. Dan setelah dikasih keringanan oleh Panitia, kita-kita semangat
lagi untuk mengujinya dan saling membantu, demi kita semua dilantik menjadi
bantara.
Setelah sholat shubuh, kita akhirnya selesai juga menguji SKU, dan
setelah itu kita bersiap-siap untuk olah raga pagi ala militer. Di olah raga
militer ini kita disuruh lari-lari, merayap, dan guling-gulingan di lapangan,
walaupun olah raga ini cukup berat dan melelahkan tapi kita-kita merasa senang.
Setelah kita guling-gulingan di lapangan, selanjutnya adalah acara yang kita
tunggu-tunggu yaitu mencari balok bantara. Ya di sesi ini kita mencari balok
bantara kita sendiri yang akan dipakai pada saat pelantikan nanti sampai
seterusnya setelah kita dilantik menjadi bantara. Sebelumnya para panitia
menyembunyikan balok-balok bantara ini di sekitar lapangan, mulai dari
tenda-tenda, bekas kayu bakar, sampe ke saluran irigasi.
Kita diberi waktu sekitar 30
menit untuk mencari balok bantara yang tersebar di lapangan. Gue waktu itu
mendapatkan balok bantara pertama gue di salah satu panitia, gue mendapatkan di
bahu seragam panitia, eh bukan ding itu mah bantara milik panitianya sendiri.
Ya gue mendapatkannya dibalik jam tangan yang panitia pake, waktu itu gue
curiga dengan kak Fadil,di jam tangannya kaya ada yang bersinar warna hijau,
gue pun mendekatinya. Setelah gue mendekatinya, akhirnya gue mendapatkan balok
bantara pertama gue di kak Fadil yang diselipkan di jam tangannya.
Setelah itu gue balik lagi kebarisan bergabung dengan teman-teman gue
yang sudah mendapatkan balok bantaranya juga. 30 menit berlalu tapi masih ada
satu temen gue yang belum mendapatkan balok bantaranya, kita-kita intrupsi ke
panitia untuk meminta tambahan waktu sekitar 10 menit untuk membantu mencari
balok bantara Tika.
Permintaan kita dikabulkan, dan kita membantu Tika mencari balok
bantaranya. Tapi sudah 10 menit
kita-kita belum menemukan balok bantaranya, dan kita pun kembali dibariskan
oleh panitia, kak Budi bilang
“Udah 10 menit lebih kalian membantu Tika mencari balok bantara, tapi
gak ada hasilnya sama sekali, terus mau gimana lagi ?”
Yara bilang “Kak kasih waktu kita 5 menit lagi, buat mencarinya.”
Kak Hasan bilang “Terus aja kalian minta tambahan waktu sampe besok, kita-kita
disini udah pada cape nungguin kalian, kalian hanya bisa buang-buang waktu
saja.”
Kak Budi bilang “Ya udah kalau begini, berarti yang dilantik Cuma
kalian aja,Tika gagal dilantik.”
Wajah Tika mulai sedih matanya mulai memerah, Akri bilang “Tapi Kak, Tika
udah berhasil menyelesaikan SKUnya, dia juga harus dilantik sama seperti kita.”
Kak Hasan bilang “Dilantik bagaimana, bantaranya juga gak ada. Apa
kamu mau ngorbanin bantara kamu buat Tika ?”
Akri diam sesaat, lalu dia bilang “Siap Kak, saya siap mengorbankan
bantara saya buat Tika.”
Kak Hasan bilang “Serius kamu, yakin ? itukan hasil perjuangan kamu
sendiri, kok kamu semudah itu ngasih ke orang lain, yang udah dikasih
kesempatan untuk berjuang, tapi tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.”
Akri bilang “Serius kak, Saya yakin. Saya siap mengorbankan diri
saya.”
Akri menghampiri Tika yang berdiri disebelah Kak Budi, lalu dia
memberikan balok bantaranya ke Tika, dan Tika bilang.
“Gak usah Kri, ini hasil perjuangan lo sendiri, gue gak berhak menerimanya.
Emang ini udah konsekuensi gue Kri, yang gak bisa memanfaatkan waktu
sebaik-baiknya.”
Akri bilang “Udah gak papa ambil aja.”
Tapi Tika tetap menolaknya, dan Kak Budi bilang Ke Tika
“Tika Kamu serius mau dilantik juga ?”
Tika menjawabnya “Ya kak, saya mau dilantik sesuai dengan hasil usaha
dan perjuangan saya .”
Kak Budi kembali bilang “Sebesar apa perjuangan kamu untuk dilantik
menjadi bantara ?”
Tika bilang “Saya siap melakukan apa aja kak.”
Kak Hasan bilang “Serius kamu mau ngelakuin apa aja ?”
Tika bilang “Siap, saya serius.”
Kak Budi bilang “Oke, kalau saya kasih kasih kamu tantangan buat push
up sebanyak 200 kali kamu sanggup gak ?”
Tika bilang “Siap saya sanggup kak, demi saya bisa dilantik menjadi
bantara.”
Dan Tika pun menerima tantangan dari Kak Budi, baru 10 kali push up,
gue lihat Tika udah gak kuat lagi tapi dia tetep push up sampil meneteskan air
matanya, gue yang merasa kasian langsung intrupsi,
“Intrupsi kak, boleh saya bantu Tika menyelesaikan push upnya. Dia cewe
kak, kasian push sendirian sebanyak itu.”
Kak Budi menyetujuinya “Ya silakan kalau kamu mau bantu Tika.”
Meliha gue push up membatu Tika untuk menyelesaikan tantanganya.
Temen-temen yang lain pada ikutan semua membantu Tika push up agar tantangannya
cepet selesai dan kita semua dilantik menjadi bantara. Ya karena kita semua
membantu Tika mengurangi beban push upnya, kita pun 1 orang push up sebanyak 20
kali.
Setelah kita berhasil menyelesaikan tantangan dari Kak Budi, dengan
terkejut kita melihat kak Budi memberikan balok bantara pertama miliknya yang
dia dapetkan ketika dia dilantik bantara juga, kepada Tika. Kak Budi bilang,
“Saya salut dengan perjuangan kalian khususnya Tika, yang rela
menerima tantangan push 200 kali, demi bisa dilantik menjadi bantara. Ya untuk
dilantik bantara ini gak mudah, butuh pengorbanan dan perjuangan yang berat.
Dan saya juga salut melihat kekompakan, kebersamaan, dan kekeluargaan kalian yang
sejauh ini begitu kental, dan membatu Tika untuk bisa dilantik menjadi bantara
juga bareng kalian. Seperti inilah yang saya harapkan dari kalian, semoga
setelah kalian dilantik menjadi bantara, kalian bisa lebih dari ini, karena
tantangan yang kalian hadapi akan jauh lebih sulit dari ini. Oleh karena itu,
saya rela mengorbankan balok bantara pertama saya untuk Tika, agar kalian semua
hari ini bisa dilantik menjadi bantara.”
Tika menangis ketika Kak Budi memberikan balok bantaranya dan bilang
begitu, kita-kita pun merasa terharu, satu
per satu anak cewe memeluk Tika dan ikutan menangis. Dan kita semua pun
menghampiri Tika dan saling berpelukan. (kaya Teletubis aja,tapi itulah yang
kita rasakan kebersamaan dan kekeluargaan itu jauh lebih berharga).
Setelah kita semua berhasil mendapatkan balok bantara, kita kembali
lagi ke tenda untuk masak bersama-sama. Pada saat masak ada kejadian yang
hampir fatal, ketika itu kita ingin menggoreng tempe, dan Eki menyuruh Fahri
buat ngambil minyak goreng di tenda, karena di tenda hanya melihat botol pocari
yang isinya berwarna kuning kaya minyak goreng, Fahri pun mengambilnya dan langsung
memberikannya ke Eki.
“Nih Ki minyak gorengnya.”
Eki langsung menuangkannya ke kali wajan (penggorengan), tiba-tiba si Janu
bilang
“Eh Ri, lo ngambil minyak goreng di mana ?”
Fahri bilang “Di pojok deket tas lo Jan, emang kenapa ?”
Janu bilang “Eh go blok, itu air kencing gue waktu tadi.”
Eki bilang “Wah anjriit... gimana nih udah gue tumpain ke kaliwajan
nih.”
Gue bilang “Jorok banget sih lo Jan, ganti Ki , dari pada tar kita
keracunan.”
Janu malah ketawa dan bilang “Hahaha... lagian Fahri main ambil-ambil aja
gak nanya dulu itu apaan ? Gue terpaksa, abis tadi gue kebelet banget sih, mau
kencing di mushola jauh banget, liat botol kosong, gue kencing aja disitu
hahaha.”
Fahri bilang “Lagian warnanya sama aja kaya minyak goreng sih, ya udah
deh gue ambil aja.”
Gue bilang ke Janu “Kenapa lo setalah kencing, gak langsung buang aja
tuh botol, pake disimpen segala.”
Janu bilang dengan bijak “Gak boleh buang sampah sembarang Mi, gak
baik itu.”
Evan bilang “Eh untung gue belum cemplungin nih tempe kesitu. Ya udah
deh ganti Ki, gue jiji liat air kecing Janu di penggorengaan sampe berbusa gitu.”
Dan setelah adegan memasak yang hampir membuat kita keracunan, kita-kita
akhirnya bisa makan bersama-sama di bawah pohon yang konon katanya dibilang
angker sama penduduk setempat. Setelah menyantap makanan, acara berikutnya
adalah acara puncak yang sekaligus menjadi acara penutup kita di PB3 ini.
Ya acara berikutnya yaitu pelantikan bantara. Akhirnya setelah 2 hari
menjalani dan melewati tantangan, perjuangan dan pengorbanan yang begitu berat.
Kita semua resmi dilantik menjadi Bantara dan lahirlah sebuah keluarga yang
dinamakan Satwika 33.
Sesuatu yang kita dapetkan dari hasil kerja keras dan perjuangan kita sendiri itu sangat terasa berharga sekali.
Bersambung...
Moment-moment :
muka-muka ngatuk
muka-muka ngatuk
senam bersetubuh dengan tanah
Tiarap...! kita diserang.
lesehan mewah (mepet sawah)
Posisi tenda-tenda kita, tepat di deket pohon kapuk yang katanya angger.
Dan ini para penghuni pohonnya, lagi pada kecapean tuh.
Sesi gue dilantik jadi Bantara.
Pengucapan janji Tri Satya.
Sesi pemakaian balok Bantara
Satwika 33
waah aku punya pengalamn buruk klo ikut pramuka, pesti dijemur gitu dilapangan
BalasHapusPengalaman buruk kaya gimana ? dijemur dilapangan mah udah biasa, upacara setiap hari senin juga dijemur dilapangan :D
Hapuswahaha.. jadi gitu toh derita anak bantara.. sebagai anak laksana gue turut senang.. kalian beruntung nyari baloknya cuam dilapangan.. ditempatku kita nyari balok di makam jam 2 subuh.. jalan 18 km.. push up berkali kali.. makan makanan racikan.. nanti manfaat dari semua kegiatan yang terlihat kejam itu akan kalia rasakan saat kalian sudah laksana loh.. Salam Pramuka dari mantan dewan ambalan.. :D
BalasHapusbtw lo dapat Liebster Award dari gue, selamta yah dan maaf kalo ngerepotin
Hapuscek di sin ya http://turyonoari.blogspot.com/2015/04/liebster-award-pertama-gue.html
Pramuka emang ngajarin kekompakan, salut sama semua yg bantuin Tika.
BalasHapusTapi kenapa harus ada cerita air kencing sih? duh, tuh penggorengan wajib dicuci berkali2. najis tralala, hahaha. Jadi inget masa SMA saat uji kandangan air kencing~
yap bener Mba, pramuka alat pemersatu bangsa. :)
Hapusgak tau tuh kerjaannya si janu, itu penggorangan udah ternodai gak bolej dipake lagi ya.
kandangan ? kandang ayam kali, itu typo mba kandungan mungkin. masa air kencing di kandangin hahaha
masih mendingan dilantik bantara nya rame-rame.
BalasHapussetahun yang lalu, aku juga ikut pelantikan bantara, tapi sayang yg dilantik cuman dua orang.
itu membuat senior yang datang puas nyiksa aku, mulai dari telanjang dada, berendam di sungai jam 4. pokoknya habis aku dibuat
jadi bahan keroyokan panitia ya. buset pelantikan bantara lo lebih sadis dari gue ya, untung gue gak segitunya. temen angkatan bantara lo dikit banget ya ?
HapusJadi gitu toh deritanya anak bantara wkwk :D. Gue bukan anak pramuka, jadi gue nggak tau banyak. Tapi gue salut sama pramuka karena mengajarkan kekompakan sesama anggota regunya
BalasHapusBalada anak bantara. :D
Hapusiya di pramuka kita diajarkan kekompakan dan kerja sama tim.
come on come join us. hehehe
Ciyeeee yang udah dilantiiiikkk. Saluuuut sama anak PRAMUKAAAA! *tepuk pramuka pake kaki*
BalasHapusCiye yang komentar... (apaan sih gue) :D
Hapuslah sih kok pake kaki tepuk pramukanya, pake hati gue aja nih, gue rela kok. hehehe (Sikat Pak Haji).
Pramuka cuma gue ikutin pas SD, itupun udah lupa ngapain aja.
BalasHapusDari beberapa istilah yang lo pake, gue gak ngerti apa maksudnya. Ya gue juga gak tertarik sama Pramuka, ntah kenapa gue kurang sua berorganisasi. Dampaknya, sekarang gue jadi gak banyak kenalan karna gak suka berorganisasi.
Fak bekas air kencing dimasukin kewajan. Baunya susah hilang itu mah -_-
Emang, itu wajan udah gak pantes buat ngegoreng lagi. udah pantesnya mah dibuang ya.
HapusAngkatan kalian kompak banget sih :)
BalasHapusItu air kencing bisa-bisanya disangka minyak goreng... Parah parah
Ya namanya juga cowo mba, jarang main ke dapur gak tau bedanya mana minyak sama air kencing, yang tau cuma kalau minyak goreng itu warnanya kuning, eh gak taunya itu air kencing. :D
HapusWah, kayaknya kompak banget dah kalian ini, ampe ada satu korban yang rela gak dilantik karena yang lain pada gak dilantik dan rela push up biar temennya bisa dilantik. Sejauh ini, gue gak pernah ngerasain temen seorganisasi yang sekompak kalian. Gue yakin ke depannya kalian bakal tetap solid :D
BalasHapuskebersamaan dan kekeluargaan harus ada di sebuah organisasi biar tetap kompak dan solid. :)
HapusAmin.
keren banget ceritanya, kekompakan dan solidaritasnya, mantap sekali. Itu yang air kencing dikira minyak goreng, wkwkwkw, gokil banget, gimana bersihin wajannya tuh, kacau, untuk belum masukin tempenya :)
BalasHapusPake air sama sabun dan di cuci berkali-kali. tapi gak tau deh najisnya udah ilang belum.
HapusDih ini drama banget hahaha Btw yang namanya Tika yang mana?
BalasHapusDi foto terakhir cewe yang ditengah yang paling besar sebelah kiri gan.
Hapus“Tidak kak, saya mau dilantik kalau mereka juga dilantik.”
BalasHapusBeuh, ini calon penerus bangsa yang setia kawan dan menjunjung asas kekeluargaan tinggi-tinggi. Kalau ada cowok begitu, pacarin!
Yap bener nih calon pemimpin bangsa yang rela ngorbanin dirinya demi kepentingan orang banyak. tuh cewe-cewe, pacarin nih orang yang gitu, temen gue namanya Fahri (nama samaran) yang tertarik bisa contact pribadi ke gue.
HapusKenapa gue jadi mendadak buka jasa biro jodoh gini ya.