Episode : Bantara
Di kelas XI ini gue mulai sibuk lagi dengan ekskul Pramuka, ya gue
aktif kembali ke dalam dunia kepramukaan. Setelah selama 1 tahun gue sering
bolos di kegiatan pramuka, karena masih merasakan keasikan diawal-awal masa SMA
bersama anak-anak kelas X dan dibombardir dengan tugas-tugas yang terus
mengalir.
Ya di kelas XI mata pelajaran mulai berkurang, yang membuat juga tugas-tugas
tidak terlalu banyak. Apalagi gue yang memasuki program Social, yang sudah
tidak mengenal lagi apa itu mata pelajaran fisiki,kimia,dan biologi. Yang dulu
gue masih sibuk dengan tugas menghitung molekul dan massa jenis atom, sekarang
udah mulai sibuk dangan menghitung laba/rugi dan pendapatan perkapita, yang
membuat gue lebih semangat lagi dalam menghitungnya, karena yang gue hitung
adalah berkaitan dengan uang (hahaha ya itulah anak IPS selalu, uang dan uang).
Karena di kelas XI ini gue punya sedikit banyak waktu, gue aktif
kembali di kegiatan organisasi. Di pramuka kelas XI awal-awal gue mulai
disibuki dengan PB3 (pelantikan bantara tahap 3), ya setelah gue berhasil
melewati ujian bantara tahap 1 dan 2 yaitu mengenai pengenalan Ambalan (Organisasi
pramuka tingkat penegak /SMA) dan ujian SKU (Syarat Kecakapan Umum),dan kini
gue memasuki tahan akhir yaitu pengukuhan atau pelantikan. (Gila ini ujian
jounin atau pelantikan bentara, ada tahap 1 sampe 3 segala. Ya itulah hebatnya
pramuka, gue juga gak tau kenapa bisa begitu).
Ada 14 anak yang akan dilantik bantara di acara PB3, 8 cowo yaitu :
Gue, Evan, Eki, Ardi, Janu, Fahri, Akri, dan Asep. Lalu 6 cewe yaitu : Yara, Ayu,
Wiwi, Uci, Tika, dan Inggit. Pelantikan PB3 dilakukan di luar sekolah, yang
memaksa kita untuk camping selama 2 hari di alam terbuka. Setelah semua
persiapan dan pelengkapan sudah lengkap, hari pelantikan tiba.
Hari sabtu pukul 2 siang dari sekolah kita berangkat menuju tempat
isolasi dan eksekusi dengan menaiki mobil elf. Dalam perjalanan di dalam mobil
kita masih diberi kesempatan untuk bersenang-senang oleh panitia dangen
bernyanyi dan berjoget-joget. Tapi setelah sampainya di tempat tujuan, sudah
tidak ada lagi kata bersenang-senang.
Yang ada kini kita merasakan
penderitaan, turun dari mobil kita langsung diberi tugas untuk menurukan semua
perlengakapan dalam waktu 10 menit, yang membuat kita bergegas dengan cepat
layaknya seorang prajurit yang sedang mengikuti latihan militer, setelah semua
perlengkapan terkumpul di lapangan kita langsung dibariskan di tengah lapangan
untuk menerima perintah selanjutnya.
Sebelum kita diperintah untuk membuat tenda, ada seoarang penduduk
setempat lewat dan memberikan saran kepada kita, dia bilang ke panitia
“Dek, mau Camping ya ? kalau bisa diriin tendanya jangan di pojokan
deket pohon kapuk itu ya.”
Kak Ahmad selaku ketua PB3 bertanya “Emang kenapa ya pak, gak boleh di
situ ?”
Bapak itu bilang “Kalau bisa mah jangan di situ dek bahaya, ada
penunggunya. Waktu beberapa minggu kemarin aja ada yang Camping di sini, diriin
tendanya di deket-deket situ malam-malamnya banyak yang kerasupan.”
Waduh kita-kita yang mendengar langsung merinding, dan setelah bapak
itu mengasih saran dan pergi meninggalkan kita,Kak Ahmad malah ngasih perintah
ke kita
“Oke saya beri waktu buat kalian untuk diriin 4 tenda selama 30 menit,
lalu buat tiang bendera dan kaki tiga di pojokan deket pohon itu.”
Kita-kita langsung kaget mendengar perintahnya, Akri bilang “Hah
serius nih kak, kita bikinnya di situ, apa gak papa ?
Kak Ahmad bilang “Iya, kalian takut sama setan apa takut sama Tuhan ?”
Kita menjawabnya “Tuhan lah kak.”
Kak Ahmad “Ya udah, kalau kamu punya Tuhan, kenapa mesti takut ! Oke,
untuk melaksanakan tugas tanpa penghormatan balik kanan, bubar jalan.”
Di awal-awal mental dan keyakinan kita langsung di uji. Kita pun
terpaksa mengikuti perintahnya dan langsung melakasanakanya. Setelah semua
tenda, tiang bendara, dan kaki tiga sudah berdiri, karena hari udah hampir
menjelang magrib kita diberikan waktu untuk beristirahat dan bersiap-siap
menjalankan ibadah sholat magrib.
Setelah sholat magrib berjemah di musholah yang jaraknya cukup jauh
dengan tempat camping kita, kita kembali lagi ke tenda dan melakukan Yassinan dan Tahlilan demi keselamatan dan kelancaran kita dalam mengikuti acara
PB3 ini. Sekitar 30 menit kita Yassinan
dan Tahlilan, kita langsung di
panggil oleh panitia dan baris di lapangan untuk makan malam.
Pada saat makan malam kekompakan dan kekeluargaan kita dibentuk, ya
kita hanya diberi 6 nasi bungkus untuk 14 orang, kita pun harus makan secara
bersama-sama dan berbarengan, semuanya harus kebagian dan tidak ada yang
kelaparan. Makanan yang diberi harus habis sampai tak tersisa, (Kecuali bungkus
nasinya dan karet gelangnya ya, itu jangan sampai dimakan juga) malahan bungkus
nasi dan karet gelang ini sebagai tiket kita untuk bisa dilantik bantara, ya
kita pun harus menyimpannya jangan sampai ilang, bila ingin dilantik.
Setelah makan malam selesai dan sholat isya, acara berikutnya upacara
pembukaan PB3 serta api unggun, sebelum dilanjut ke acara api unggun kita
dievaluasi terlebih dahulu. Ketika itu gue ditanya sama kak Hasan
“Fahmi, kamu masih laper gak ?”
Gue bilang “Sebenernya mah masih kak, tapi yaudah lah gak papa kak.”
Kak Hasan bilang “Serius kamu, jangan bercanda masih laper apa gak ?”
Gue lihat tatapan matanya yang serius, gue bilang “Siap tidak kak !”
Kak Hasan bilang “Yakin kamu, jangan bohong ?”
Gue jawab dengan tegas “Siap tidak kak !”
Kak Hasan bilang “Kalau kamu masih laper, makan tuh rumput” (sambil
ngekek)
Lah sih Kak Hasan malah ngelawak dikira gue kambing apa. Dan tak
berapa lama Kak Budi nanya ke kita “Kalian udah dapet nama angkatannya belum ?”
Evan jawab “Udah kak, tapi masih bingung mau pake yang mana ?”
Kak Budi bilang “Loh kok kenapa masih bingung, kalian niat gak sih
dilantik bantara ?”
Kita jawab dengan kompak “Siap, Niat !”
Kak Budi bilang “Oke kalau gitu, saya kasih waktu 15 menit buat
nentuin nama angkatan kalian. Tanpa penghormatan balik kanan, bubar jalan.”
Kita langsung berdiskusi menentukan nama angkatan kita, ketika kita
sedang berdiskusi kak Lala ngasih perintah
“Eh sekalian juga ya buat lagu angakan kalian.”
Gue jawab “Oke siap kak.”
Setelah berdiskusi selam 15 menit kita sudah menemukan nama angakatan
kita sekaligus lagunya, Evan laporan
“Kak udah selesai kak.”
Kak Hasan bilang “Oke kalau gitu, langsung baris terus jelasin nama
angkatannya.”
Evan selaku ketua kita menjelaskan nama angkatan kita
“Nama angkatan kita adalah Satwika 33, Satwika sendiri itu berarti
menyatukan Budi dan jiwa. Ya kita sebagai anggota pramuka harus mecerminkan
seorang yang memiliki budi dan jiwa yang baik seperti yang tercamtum dalam dasa
dharma point ke 3 dan ke 9, yaitu : Patriot yang sopan dan ksatria, serta
bertanggung jawab dan dapet dipercaya. Lalu angka 33 adalah kita menjadi
angkatan ke 33 di ambalan ini.”
Kak Budi bilang “Oke cukup bagus presentasinya, oh ya lagunya gimana, langsung
aja nyanyiin”
Kita pun cek suara, tes-tes 1,2,3,4... i want you (i want you) i need
you (i need you)... (loh kenapa jadi JKT 48, bukan ini lagunya). Kita
menyanyikan lagu angkatan kita yang nadanya kita ambil dari lagunya The Changcuters
yang berjudul hijrah ke london
“Ku berkelana ke desa sedong kidul,
untuk mengikuti, pelantikan PB 3
(langsung reff)
Soji.... Soji...
Sopan, jujur, istemewa...
Soji... Soji...
Satwika 33...
(bridge)
Walau berat...
Kami kuat...
Walau berat...
Kami tetap semangat...
(back to reff)”
Setelah kita selesai menyanyikan lagu angakatan kita, Kak Rahel nanya
ke kita
“Eh bentar, bentar... bukanya Soji itu nama panggilanya Fahmi ya ?”
Gue bilang “Iya kak, gak tuh anak-anak kenapa nama panggilan gue dicantumin
di lagu ini.”
Tika bilang “Iya kak, sesuai dengan arti Satwika yaitu menyatukan budi
dan jiwa. Jadi slogan kita adalah Soji : Sopan,Jujur,Istemewa.”
Kak Angga bilang “Tapi bagus lah,kreatif.”
Ya Soji adalah nama panggilan gue, nama itu diberikan oleh Kak Deri
kakak senior pramuka gue ketika waktu SMP, temennya Kak Budi. Gue juga gak tau
kenapa Kak Deri selalu manggil gue Soji , dan hingga sekarang nama pemberian
itu masih jadi misteri. Karena Kak Deri selalu manggil gue Soji, anak-anak yang
lain ketika latian Pramuka di SMP pun terkadang jadi ikut-ikutan manggil gue
Soji. Dan karena di SMA Kak Budi dan temen-temen SMP gue sering manggil gue
Soji, temen-temen SMA gue pun khususnya di pramuka jadi ikutan manggil gue
Soji.
Setelah menyanyikan lagu angkatan kita, acara berikutnya api unggun.
Di api unggun ini kita bernyanyi-nyanyi sambil gitaran, kebetulan ketika acara
api unggun kita kedatangan alumni namanya kak Fajar, setelah api unggun kita
berbagi pengalaman ketika berada di dunia kepramukaan ini, setelah kita
ketawa-ketawa mendengar berbagai pengalaman dari kak Fajar dan senior kita.
Sebelum tidur kita melakukan renungan yang dibimbing dengan kakak
senior kita. Suasana haru pun menyelimuti sesi runungan ini, di sini kita di
bentuk rasa kekeluargaannya ketika kita di suruh menyanyikan lagu “Semua
Tentang Kita - by Peterpan”, sambil berpasangan dan bergandengan tangan dan
bertatapan.
Setelah kita menyanyikan lagu ini dengan penuh panghayatan, banyak
diantara kita khususnya cewe-cewe pada menangis. Padahal kita bukan mau
berpisah, malahan kita baru dibentuk kekeluargaannya, ya tapi itulah yang kita rasakan lewat lirik
lagu semua tentang kita, rasanya kita tidak mau berpisah dan kehilangan mereka.
Karena mereka adalah bagian dari keluarga kita khususnya di pramuka angkatan
satwika 33.
Setelah renungan malam kita disuruh masuk ke kandang tenda untuk tidur, di dalam tenda bukanya kita-kita
tidur dengan nyenyak, eh malah kita perang kentut. Kita-kita yang baru saja
memejamkan mata mulai masuk ke dunia mimpi, tiba-tiba terdengar suara aneh.
“Bruttt.....”
Janu bilang “Anjirr... Suara kentut siapa itu.”
Ardi yang disebelahnya bilang “Hehehe sori ke ceplosan...”
Eki bilang “kampret nih bocah, udah bau lagi ketutnya bikin sesek
napas aja, awas lo, tar gue balas.”
Tak berapa lama suara aneh pun kembali terdengar
“Bruttt...”
Ardi bilang “Wah serang baliknya gak bilang-bilang nih...”
Eki bilang “Eh itu bukan gue.”
Evan bilang “Itu suara knalpot gue Di hehehe”
Akri yang ada sebelahnya bilang “Anjir... baunya kaya telor busuk
gini.”
Eki bilang “Eh siap-siap nih,dengerin suaranya.”
“BROUUUTTT....” (Suara kentut yang paling besar dari 2 sebelumnya.)
Sering kentut Eki terdengar nyaring sekali, gue yang disebalahnya
bilang
“Bangke... ini tenda udah gak ada lagi udara segarnya lagi.”
Dari luar tenda panitia bilang “Heh udah-udah tidur, jangan main
perang-perangan.”
Ardi bilang “Eh tidur eh, tar dimarahin panitia tuh”
Eki bilang “Bukan dimarahin panitia Di. Tapi dikentutin panitia.”
Kita-kita ngakak dengan suara pelan, ketika semua udah pada masuk ke
dalam zona mimpinya, tiba-tiba suara aneh terdengar lagi
“Broottt....”
Akri bilang “Anjirr... kentut siapa lagi ini.”
Eki bilang “Itu kentut susulan yang tadi, yang tadi belum keluar
plong.”
Ardi bilang “Eh udah udah, jangan bikin ngakak lagi, tidur. Tar gue
kentut lagi nih.”
Setelah tenda kita dibombardi dengan kentut, tak berapa lama kita tertidur. Kita tertidur juga gak tau deh, apa karena ngantuk atau malah keracunan gara-gara kebanyakan ngisap kentut.
Bersambung...
Wah aktif pramuka nih, ikut kemping-kemping gitu kayaknya seru nih. Gak ada jurit malamnya nih?
BalasHapusEh beneran di pohonnya ada penunggu tapi nggak ada apa-apa kan?
gak ada jurit malam ki, gak ada jurit malamnya aja udah serem dengan posisi tenda deker dengan pohon angker. hehehe
Hapusiya kata penduduk setempat mah gitu ki, tapi alhamdullilah selama kita camping disitu gak ada gangguan apa-apa.
Menurut gue kegiatan pramuka di alam liar itu emang mengasyikkan. Ada api unggun, dimana kita membentuk lingkaran dan bisa nyanyi-nyanyi bareng, ngobrol, pokoknya asik deh. Camping di luar sekolah itu juga seru banget. Kita bisa merasakan bersatu dengan alam *yooii :D.
BalasHapusHah? Di pohonnya ada penunggu? Serius itu bro?
iya bener pokoknya seru deh.
Hapusiya kata penduduk setempat mah gitu.
“Broottt....”
BalasHapusAkri bilang “Anjirr... kentut siapa lagi ini.”
Eki bilang “Itu kentut susulan yang tadi, yang tadi belum keluar plong.”
Nih orang kentut udah kayak banjir dan ujian. Ada susulannya. Ditunggu sekuel kentutnya, gitu. :D
anak titisan hujan kali, kentut pun bisa ada susulannya. :D
HapusJiwa pramukamu akhirnya bangkit lagi ya mi, setelah terjebak dalam zona kenyamanan anak kelas 10, yang masih pengen-pengennya main-main. Tapi akhirnya kelas 11 aktif si pramuka lagi. Lu emang pramuka banget :D
BalasHapusKalo aku sih selama SMA enggak pernah ikut-ikutan ekstra apa aja, pernah ikut tapi enggak bertahan sampai satu bulan. Dulu mau aktif di pramuka, tapi ada masalah sama kakak kelas ;-(
Keren lah pelantikannya, berani banget diriin tenda di tempat yang angker. Dan makan bareng-bareng itu emang salah satu cara bikin kekeluargaan nya makin erat. Tapi kok terakhirnya enggak enak banget ya, malah pada perang kentut.
iya co, once scout ever scout. hehehe
Hapusmau gimana lagi co, orang dipaksa sama seniornya suruh diriin tenda disitu, ya udah deh kita ikutin aja.
itu obat bius sebelum tidur co. :D
emang seru abis ya aca pramuka macam ini...gue juga pernah jaman dulu. walopun awalnya sebel abis tapi begitu udah lulus rasanya ngangenin..jadi mumpung masih bisa seneng seneng sama temen macem itu dan digalaki senior, diresapi dan dinikmati aja..lusa lusa bakalan kangen..dan emang ya setiap tempat camping ajaaa ada penunggunya. Nggak di pohon jambu, salah, beringin, pisang..semuanya ada.
BalasHapusbener mba saat masih bersama mereka di acara pramuka emang yang paling seru dan bikin kangen setelah lulus sma.
HapusEh, ternyata anak pramuka yaa, salam pramuka :D
BalasHapusdulu zaman SD aku juga sering ikut pramuka. eh, zaman smpnya jadi gak aktif sampai sekarang.
kangen suasana api unggun.
betewe jadi ketemu setan gak dipohon jambu? hehe
Salam.
HapusAktif lagi ayo cemo on. seru loh... :D
Alhamdullilah gak ketemu, setannya takut kali liat muka gue. :D