Sebelumnya gue mau minta maaf dulu, akhir-akhir ini gue jarang sekali ngeblog dan blogwalking. Alasan gue sempat facum dari dunia perbloggan, karena gue sekarang lagi mengreview materi-materi lagi untuk mengikuti tes SBMPTN tanggal 9 Juni nanti, oleh karena itu, mohon dimaklumi ya gaes dan minta doanya :)

           Dan kali ini seperti biasanya, gue akan melanjutkan lagi cerita bersambung "Bukan Tulisan Tangan" yang sekarang udah nyampe episode 60. Dan tanpa panjang lebar lagi, langsung aja deh simak yang satu ini.

Episode : Last Mission (Kita-kita disumpain)


Selesai sholat jum’at sebagian rombongan perwakilan sangga telah selesai mendirikan tenda-tenda mereka, di kavling sangga yang telah kita sediakan. Sambil menunggu para peserta lain datang, Evan melatih beberapa panitia lain yang akan bertugas sebagai petugas upacara pembukaan, sedangkan gue dan Eki  berkeliling area buper untuk menempelkan poster-poster peringatan. Dan beberapa panitia tim sepur yang lainnya pun, kembali ke posisi jabatan  dan tugas-tugasnya masing-masing untuk menghandle beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan.

Jam 2 lebih beberapa mobil Elf yang membawa peserta camping mulai berdatangan, setibanya di area Buper mereka langsung dikumpulkan di tengah lapangan oleh para panitia seksi  acara, untuk menerima penjelasan dan peraturan-peraturan di Buper ini.

Setelah semua panitia telah datang dan kumpul semua, sebelum melakukan upacara pembukaan kita melakukan breafing dan berdoa demi kelancaran acara yang akan kita laksanakan selama 3 hari di area Buper ini. Eki sebagai ketua camping tahunan memimpin breafing pertama, dan setelah selesai kita langsung bersiap-siap untuk memulai upacara pembukaan.

Jam setengah 4 sore selesai melakukan sholat berjamaah di lapangan, acara upacara pembukaan pun langsung kita mulai. Ketika upacara pembukaan, gue yang menjabat sebagai penanggung jawab camping tahunan dan Eki sebagai ketua camping tahunan, mendampingi wakasek kesiswaan yang menjadi pembina di upacara pembukaan, sekaligus yang akan meresmikan acara camping tahunan ini, dengan menancapkan kampak di buah kelapa yang telah kita sediakan.

Tertancapnya kampak dengan sadis di kepala kelapa, menandakan acara camping tahunan  telah resmi, dan itu berarti tandanya pembantaian siswa baru di area Buper, baru saja di mulai. (ketawa jahat). Eh tidak-tidak, kita para panitia gak akan melakukan kesadisan seperti itu, di acara ini kita bertujuan meningkatkan moral dan perilaku mereka ke arah yang lebih baik lagi, dengan cara kebersamaan dan kekeluargaan, tanpa adanya kekerasan. Sesuai dengan semboyan panitia 3P (Pramuka,PMR,dan Paskibra) yaitu : Kekeluargaan adalah kita.

Selesai acara upacara pembukaan barulah kita masuk ke acara pertama yaitu : Bersih-bersih lingkungan. Di acara ini kita panitia dan peserta akan terjun ke lingkungan warga sekitar, untuk membantu membersih-bersihkan lingkungan dangan cara berkerja bakti, mulai dari sekitar lapangan yang kita pakai untuk camping, jalanan, solokan, masjid, dan beberapa halaman rumah warga.

Ketika kegiatan ini berlangsung gue, Evan, dan Eki bersama beberapa panitia dari dewan keamanan survey rute widegame untuk yang ketiga kalinya. Di survey rute widegame yang terakhir ini, kita sengaja membawa panitia dewan kaemanan untuk menghafalkan rute widegame, karena pada saat widegame besok, beberapa panitia dewan keamanan ini akan menjadi pendamping kloter widegame dan berjaga di beberapa persimpangan jalan.

Ini dilakukan demi meminimalisir kloter yang kesasar pada saat melewari rute widegame ini. Ya mengingat di tahun kemarin, kita sempat kehilangan tiga kloter karena kesasar, dan oleh karena itu kita menyiapkan dan menempatkan para panitia dari dewan keamanan ini untuk menjadi pandamping tiap-tiap kloter dan berjaga dititik-titik persimpang jalan di tengah hutan.

Ketika survey rute widegame gue mendapat kabar mengejutkan dari panitia dewan keamanan, Eki yang mengetahui lebih dulu memberi tau ke gue,

“Mi mi, kata si Aziz kita-kita di sumpain sama orang jualan.”

Gue yang berjalan di depan Eki kaget mendengarnya “Hah ! Di sumpain ? maksudnya ?”

Eki menyuruh Aziz bercerita ke gue “Iya Mi, gak tau. Ziz sini ziz, lo ceritain deh, yang di sumpain itu, ke Kak Fahmi.”

Aziz yang berjalan di belakangnya Eki, langsung menyusul ke depan gue. “Iya kak,  kita-kita disumpain sama orang jualan.”

 “Lah kok bisa. nyumpain gimana ?” Gue tanya ke Aziz.

“Jadi gini kak, ketika gue lagi menyuruh orang jualan itu jangan memasuki area Buper dan berjualan disitu. Dia malah marah kak, terus nyumpain kita-kita. Dia bilang, Wah anak tuh, bukannya kalian kesini membawa rejeki, malah bawa petaka aja. Saya sumpain kalian tar malam pada kesurupan semua.”  Ujar Aziz yang menjelasknya ke gue.

Waduh, belum juga kita sehari di sini udah disumpain aja sama orang. Tapi Aziz gak salah juga sih, karena memang peraturan di camping kita itu, gak boleh ada orang lain atau yang gak berkepentingan masuk ke area Buper, ini demi menjaga keamanan dan meminimalisir kehilangan barang. Dan kita juga melarang para peserta untuk jajan selain di waktu Soima (sholat istirahat makan). Dan gue bilang ke Aziz,

“Ya udah deh ziz, gak papa biarin aja.”

Tapi setelah gue bilang begitu ke Aziz, gue malah kepikiran sendiri. Mengingat kita-kita Tim Sepur yang duluan datang kesini, semalam udah merasakan hal-hal aneh dan gak enak, Evan dan Yanto melihat bayangan putih di pojokan pohon-pohon pisang. Di tambah lagi, 2 minggu sebelumnya di buper ini, ketika anak-anak kuliahan camping, mereka mengalami insiden kesurupan massal.

Pikiran gue sekarang udah mulai mengarah ke hal-hal yang negatif, kalau insiden kesurupan massal itu terjadi juga pada kita, gimana ini. Gue sebagai penanggung jawab acara camping, merasa gagal mengadakan tradisi tahunan sekolah. Tidak, gue gak mau hal itu terjadi pada kita, dan acara camping terakhir gue kali ini di SMA, harus bisa berjalan dengan sukses dan berkesan.

Selama 1 jam setengah kita mengelilingi rute widegame, dan para panatia dari dewan keamanan sudah memperhatikan dan menghapalkan rute widegame yang akan di pakai besok ini. Tepat adzan magrib berkumandang, kita sampai di sungai yang berada di lembah yang dikelilingi bukit dan terasering sawah. Dan sungai ini akan dijadikan pos terakhir yaitu pos sesepuh.

Dan karena hari sudah semakin gelap dan sudah masuk waktu sholat magrib, kita langsung segera naik ke atas, dan kembali lagi ke Buper. Gue, dan Eki bersama beberapa panitia dewan keamanan, setelah menaiki terasering sawah langsung menuju masjid yang tak jauh dari area Buper kita.

Selesai sholat magrib berjamaah, gue berdoa, mempercayai dan meyakinkannya kepada Allah. Meminta perlindungan dan pertolongan kepada-Nya, untuk selalu diberi keselamatan selama 3 hari kita camping di sini. Dan semoga aja acara ini bisa terselesaikan dengan lancar dan sukses.

Keluar dari masjid, gue dan Eki langsung menuju Buper lagi. Sesampenya di Buper, di lapangan para peserta baru saja menyelesaikan sholat magrib berjamaah, dan kini mereka akan malakukan tahlillan dan dzikir sampai adzan isya, untuk berdoa meminta perlindungan dan keselamatan selama 3 hari camping di sini.

Sedangkan gue dan Eki keliling patroli sekitar area Buper, untuk memantau keamanan Buper. Ketika sedang berkeliling, gue dan Eki menuju ke pojok kiri lapangan, yang dekat dengan pohon-pohon pisang. Di pojokon situ gue dan Eki berdiri cukup lama, dan ketika itu dalam hati gue meminta izin kepada penunggu setempat,

“Permisi, Assalamualaikum... Maaf, keberadaan kita disini bukan untuk mengganggu, kedatangan kita ke sini hanya untuk camping, dan memakai lapangan selama 3 hari. Mohon ijinkan kita untuk memakai lapangan ini, dan jangan mengganggu kita, karena tujuan kita kesini bukan untuk mengganggu kalian.” 

Ketika gue lagi berdiam sambil memandangi pohon pisang, Eki yang ada disebelah gue nanyain.

“Woy Mi ngeliatin apaan lo ?”

“Gak papa-papa Ki, yuk lah cabut.” Ucap gue.

Kita berdua pergi melanjutkan patroli ke tempat lain, sambil berjalan Eki masih penasaran ke gue yang ngeliatin pohon pisang. “Eh Mi, emang tadi lo liat apa sih ? serius bener ngeliatin pohon pisangnya.”

“Gak ada apa-apa kok, tadi gue cuma minta izin aja sama penunggu di sini. Kalau kita make tempat ini buat camping selama 3 hari.”

“Oh kirain ada apa aja, terus gimana ? diizinin gak Mi.”

“Ya mana gue taulah, orang gue gak denger suara apa-apa, yang gue denger cuma suara lo sama angin doang. Ya semoga aja gak terjadi apa-apa Ki.”

“Ya kali, ketika lo minta ijin, kedengaran suara. Ya gue izinin kok, pake aja sepuasnya bro. Hehehe”

“Ya kali, lo kira gue minta izin buat make jamban apa.” Ucap gue membalas candaan Eki

Setelah keliling patroli, dan kedengaran suara Adzan Isya, gue dan Eki langsung mengambil air wudlu lalu ikut sholat berjama’ah bersama yang lainnya, di tengah lapangan. Selesai sholat Isya dan makan malam, acara selanjutnya adalah lomba DAI. Di acara ini tiap-tiap kelas akan mengirimkan satu perwakilannya untuk berdakwah.

Ketika acara dakwah dimulai, gue, Evan, dan Agis mempersiapkan sebuah layar besar untuk acara selanjutnya yaitu layar tancap. Di layar tancap ini kita akan memutarkan film life of Pi, film yang menceritakan petualangan survival seorang bocah bernama Pi, yang terdampar di tengah laut di atas parahu sekoci bersama beberapa hewan.

Film ini bukan hanya mengajarkan cara bertahan hidup atau survival aja, tapi di film ini juga mengajarkan kepada kita untuk hidup saling berbagi dengan makhluk hidup lainnya, serta ikhlas dalam menjalani hidup dan mempercayai keagungan Tuhan.

Tujuan kita memutarkan film adalah untuk sebagai obat tidur para peserta, agar cepat merasa ngantuk dan tidur beristirahat untuk mempersiapkan kegiatan besoknya. Tapi film juga belum diputar, setelah menyiapkan layar tancap, gue malah udah teler terhipnotis duluan untuk tidur.

 Ya kini badan gue udah mulai terasa cape dan ngantuk berat, gue belum tidur dari kemarin. Dan karena besok ada acara widegame, dan membutuhkan tenaga lebih lagi, gue memilih untuk tidur duluan.

Bersambung....




Hasil jepretan :





                        








12 komentar:

  1. Oh, jadi ini cerita nyata ya?
    Kalau lagi kemah gitu, emang pasti akan ada hal hal yang di luar batas logika kita. Intinya sih, jangan sampai sanggu 'mereka'. Buruan ya publish sambungan ceritanya, gue penasaran :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya ini kisah nyata pengalaman gue sendiri. itung gue mambuta catatan pribadi gue untuk mengriviem tentang apa yang udah gue lakuin dan alamin.

      pantangin aja terus blog gue bro, hehehe

      Hapus
  2. keren pengalamannya, sangat menarik. Di sumpahin sama orang, sebenernya saya orangnya juga kenapa jualan disitu, kan nggak boleh. Kayaknya filmnya bagus, tentang seorang anak yang bertahan hidup, pastinya jiwa survivalnya yang bisa dipelajari. Justru tidur duluan lebih baik, hehe... Daripada nonton film mending tidur, ide bagus tuh :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya namanya juga warga mau mancari pendapatanya, segak bolehnya jualan di situ ya pasti bakalan tetep dilakuin. sama aja kaya pendagang kaki lima. hehehe

      Hapus
  3. Semoga sukses nanti tesnya gan.

    ah itu fotonya nunjukin kegiatan pramuka, keren

    itu bersih-bersih lingkungan juga dilakuin tiap ada acara pramuka ya... perlu ditingkatkan tuh kegiatan positifnya gan...

    jadi gimana tuh
    manjur nggak sumpahnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin.

      yoyoy gan.

      iya harus itu mah, udah menjado kewajiban kita bersama untuk selalu menjaga lingkungan kita tetep bersih agar bisa hidup nyaman dan sehat.

      Alhamdullilah sumpahnya gak mempan sama sekali.

      Hapus
  4. Sumpaaahh rapih bener tulisannya gue suka banget dari awal sampe akhir jadi terbawa suasana tegaaaang @-(

    Tapi yang gue bingungin karena gue bukan orang pramuka dan belum pernah camping - camping gitu kecuali pertama kali sama keluarga camping di papandayan. Sangga itu apa? dan buper itu apa? kalo gasalah buper itu kalo internet lemot terus maksain nonton youtube. [-(

    Gasabaaaar nunggu cerita selanjutnyaaaaa!!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih gan.

      sangga itu istilah regu camping bro, dan buper itu singkatan dari bumi perkemahan, bukanya yang biasa kita temuin di youtube, itu mah namanya buffering. :D

      pantengan aja terus blog gue, bro. :)

      Hapus
  5. seru tuh ye nobar life of pi.
    sebelumnya, good luck yak 9 juni nanti....
    nobar buat jadi obat tidur, gaul yak. gue kalo camping mah... nggakbakal deh ada nobar gituan./

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin...
      bikin inovasi baru dong buat acara camping lo, biar acaranya gak keliatan monoton banget. hehehe

      Hapus
  6. wah, keren tuh acaranya....

    moga berhasil 9 juni nanti bro...

    Asiik bisa nobar pas kemping... kekinian banget bro!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin...

      iya inovasi baru, biar acara campingnya gak terlalu monoton dan ngebosenin banget.

      Hapus