Bukan Tulisan Tangan #eps46

Episode : Pradana

Setelah TTCT, itu tandanya masa bakti Pramuka angkatan 32 sudah berakhir, dan angkatan 32 ini harus secepatnya menyalurkan tongkat kepengurusannya ke angkatan 33 yaitu angkatan gue. 2 minggu setelah TTCT pengurus angkatan 32 mengadakan Musyawarah Ambalan yang di dalamnya akan ada sertijab (serah terima jabatan).

Seminggu sebelumnya kita anak-anak Satwika (nama angakatan gue), sudah memprediksikan yang bakalan jadi pradana adalah Evan, dilihat dari yang lainnya Evan ini lebih cocok dan lebih banyak wawasan tentang dunia kepramukaannya. Kita-kita pun sepakat bila Evan yang dicalonkan, kita semua akan memilih dia. Tapi prediksi ini melenceng jauh dari perkiraan kita.

Hari jum’at, tangal 5 oktober 2012. Kita angkatan satwika 33 siap berlayar lebih jauh lagi di dunia kepramukaan, ya hari ini kita akan dilantik menjadi pengurus, setelah laporan pertanggung jawaban pengurus 32 diterima dan disahkan oleh pembina di forum Musyawarah Ambalan, tongkat kepengurusan pun akan beralih ke tangan kita, satwika 33.

Ketika LPJ selesai, gue terkejut ketika Kak Budi selaku Pradana angkatan 32, menyalonkan gue dan Eki sebagai kandidat Pradana. Gue bener-bener gak ngira sama sekali kak Budi nyalonin gue, dan gue juga gak pernah terpikirkan sama sekali bakalan dijadikan calon pradana, ketika itu gue udah berharap ke Evan yang bakalan jadi pradana.

Dan ketika nama gue dipanggil untuk maju ke depan untuk menyampaikan visi dan misi, gue bener-bener gak punya persiapan sama sekali untuk menyampaikan visi dan misi gue, gue bingung mau ngomong apa dihadapan mereka, kaki gue mulai bergetar ketika maju ke depan, yang gue takutin ketika gue ngomong di depan mereka, gue malah ngompol dicelana saking tegangnya gue.

Gue sempat kepikiran akan menyampaikan Visi dan Misi gue seperti ini :

Visi saya adalah :  Menegakan keadilan demi terwujudnya kehidupan yang sejahterah, adil dan makmur bagi para JOMBLO, sehingga tidak ada lagi jomblo yang tersakiti.

Dan Misi saya diantaranya adalah :

Ø  Mengeluarkan kartu jomblo sehat dan memberikan pengobatan gratis, bagi para jombo yang hatinya tersakiti.

Ø  Menyediakan bioskop khusus jomblo, biar ketika nonton film, tengong kanan kiri gak ada lagi orang yang asik pacaran, yang membuat para jomblo sakit hati ketika melihatnya.

Ø  Membuat UU tentang perjombloan, supaya gak ada yang berani ngejek jomblo lagi.

Berharap ketika gue menyampaikan ini, para anggota pramuka yang masih jomblo, memilih gue.  Tapi gue kali ini bukan lagi di pemilihan presiden jomblo. Dan setelah gue berdiam sejenak, gue menyampaikan visi dan misi gue, visi dan misi gue pun direspon oleh banyak anggota lainnya, yang membuat mereka banyak mengajukan pertanyaan ke gue.

Setelah gue menjelaskan dan menjawab semua pertanyaannya, gue dipersilakan untuk keluar ruangan. Gue keluar ruangan bukan karena gue diusir sama mereka ya, karena visi dan misi gue gak jelas, dan bukan juga karena suara gue jelek ketika bernyanyi (Lo kira ini audisi indonesia idol, pake disuruh nyanyi segala).

 

Di luar ruangan gue menunggu bareng Eki, gue menungu di luar karena di dalam ruangan sedang ada pengambilan dan perhitungan suara. Proses ini emang tertutup, katanyanya sih biar ada kejutannya pada saat pengumumannya nanti, makanya kita gak boleh tau. Tapi walaupun begitu kita berdua tetep diperbolehkan untuk memberikan suara kita.

Eki ini adalah temen SMP gue ketika di pramuka. Waktu SMP juga gue sama Eki dan Arul pernah dicalonkan sebagai Pratama (julukan ketua pramuka SMP), Waktu SMP kita udah dikasih tau dulu sebulan sebelumnya kalau kita bakalan jadi calon pratama, jadi ketika pemilihan kita udah ada persiapannya. Dan secara mengejutkan ketika SMP gue menang telak dari Eki dan Arul, dengan suara 16-2-1. Yang membuat gue terpilih menjadi Pratama dan Eki menjadi wakilnya.

Dan kini di SMA gue dan Eki dicalonkan lagi sebagai Pradana (julukan ketua pramuka SMA), diluar ruangan gue dan Eki mengobrol flashback kejadian itu 3 tahun yang lalu. Gue bilang,

“Eh Ki, Waktu SMP.  Gue, lo, sama Arul yang dicalonin jadi pratama, dan sekarang SMA, gue sama lo lagi yang dicalonin.”

Eki bilang “Iya Mi, kaya gak ada orang lain aja, padahal gue berharapnya lo sama Evan yang dicalonin.”

Gue bilang “kalau Arul sekolah disini, Kayanya kita bertiga lagi deh yang dicalonin, sama ketika waktu SMP dulu.”

Eki bilang “Kalau gitu berarti udah jelas dong, siapa yang bakalan jadi Pradananya.”

Gue bilang “Gaklah ki, kali ini gantian lo yang bakalan jadi pradananya.”

Eki bilang “Kalau diliat dari track recordnya gak mungkin Mi, gue bisa menang dari lo. Waktu SMP aja gue kalah telak dari lo. Kalau ini mah udah pasti lo lagi yang bakalan jadi.“

Ketika itu gue sempat merasakan hal yang sama ketika SMP, feeling gue gak enak. Tapi tidak mungkin, SMP dan SMA itu beda. Ketika SMP gue menang telak karena gue dinilai humoris, bukan karena visi dan misi gue bagus. Dan ini SMA gak mungkin juga gue menang karena gue terlihat humoris, pemikiran anak SMA jauh lebih realistis yang selalu memikirkan ke depannya, bukan lagi seperti anak SMP yang hanya sebagai hiburan semata. (Bisa dibilang ketika gue jadi ketua, ketika SMP hanya sebagai hiburan doang, kalau gak percaya nih ceritanya di episode 5).

Dan sekitar 15 menit kita berdua diluar ruangan, kita dipanggil oleh kak Hasan masuk ruangan untuk mengumumkan siapa yang bakalan jadi Pradana. Kita berdiri di depan dan menghadap ke arah  mereka, dan kak Budi membacakan hasil perhitungan suaranya dibarengi dengan kak Angga yang membuka tirai papan tulis, dan

“Selamat Anda mendapatkan Mobil kijang innova senilai 320 juta.” Eh bukan ding, ini kita bukan lagi ikutan acaranya Uya Kuya.

“Sebentar lagi kita akan mengetahui hasilnya, dan Indonesia memilih....” Bukan ini juga, gue bukan lagi di panggung grand final indonesai idol.

Kak Budi bilang “Dengan ini saya resmikan, yang akan menjadi Pradana periode 2012-2013 Angkatan 33 adalah. Kak Fahmi, dengan perolehan 12 suara....”

Gue kaget dan langsung menengok ke belakang liat ke papan tulis, ternyata bener gue yang terpilih menjadi Pradana dengan hasil suara 12-8. Dan kini gue mengulang hal serupa lagi ketika SMP gue menjadi Pradana setelah unggul suara dari Eki. Ini bener-bener diluar dugaan gue, gue gak pernah kepirikan bakalan jadi ketua pramuka lagi,dan sebenernya gue juga gak harapin hal ini.

Dan sekarang gue gak tau, apa yang harus gue perbuat setelah gue menjadi ketua pramuka lagi, apakah gue akan mengalami hal serupa ketika SMP lagi, dimana pramuka di tangan gue mengalami kemunduran, atau sebaliknya gue sekarang bisa membawa pramuka ini lebih baik lagi.

Bersambung...