Episode : Arena Gladiator
Di kelas XI gue dan Sekar mendapatkan
kelas Social 1, kelas XI social 1 ini berjumlah 21 siswa, dan kita anak-anak
kelas kasih nama kelas ini itu Comingsoon XXI. Keliatan dari namanya kayanya
udah gak asing lagi di telinga kita.
Bagi lo yang sering nonton film
di XXI atau 21 bersama gebetan, pacar, atau bahkan selingkuhan lo, pasti lo
sering baca tulisan comingsoon di poster film, yang artinya akan segera tayang.
Oh iya bagi para jomblo sory ya kalau gak tau comingsoon itu apa, lo kan kalau
nonton film seringnya di layar tancap kantor kelurahan. Gue ngerti kok kondisi
lo, lo kan gak punya pacar, gebetan juga gak ada yang mau, apa lagi selingkuhan
hehehe.
Kalau lo maksa nonton film
sendiri di XXI atau 21 lo pasti akan merasa sakit hati, tengok kanan, tengok
kiri depan belakang, isinya orang pacaran semua, nah lo nonton sendirian tar
malah dikira sama orang pacaran lo jadi penjual pop corn lagi. Kan kalau
dilayar tancap itu bebas dari anak-anak muda yang pacaran, jadi biar lebih
nyaman dan gak sakit hati.
Yang nonton layar tancap kebanyakan bapak
bapak, ibu-ibu, nenek-nenek, kakek-kakek. Anak muda gak bakalan mau nonton
layar tancap, orang film yang diputernya aja film tahun 70an : Bernafas dalam
lumpur, Noda tak berampun, dan Si Buta dari gue hantu.
Eh tapi gak taunya nonton layar
tancap, yang pacaran malah kakek nenek, bapak ibu semua, mereka pacaran
mengenang masa muda mereka. Waduh kasian banget ya nasib jomblo buat nonton
film aja dikepung sana-sini sama orang pacaran, ujung-ujungnya minder dan galau
lagi dibawah sower, hahaha (Eh tunggu dulu, gue juga kan jomblo. kok malah gue
diskriminasikan diri gue sendiri ya. Oke deh sesama jomblo jangan saling
mendahului. Peace guys hehehe)
Oke lanjut lagi setelah membahas
asal usulnya comingsoon sampe bawa-bawa jomblo yang tak berdosa ini (termasuk
gue). Ya jadi kelas kita diberi nama comingsoon XXI itu, berharap ke 21 siswa
ini dimasa yang akan datang bisa sukses menggapai cita-citanya.
Gue di kelas XI sebangku dengan
Evan, dia ini temen gue di Ekskul Pramuka. Gue dan Evan duduk di bangku paling
depan, gue juga gak tau kenapa bisa terhipnotis dengan Evan yang mangajak gue
duduk di bangku depan, padahal mah masih banyak bangku kosong lainnya, dari ke
16 meja, yang kepake Cuma 11 meja. Mengingat siswa kita di kelas Cuma 21 siswa,
bisa dikatakan masih banyak bangku kosong yang tidak berpenghuni.
Kelas XI social 1 dan 2 berserta lap bahasa dan lap fisika
yang sederet denganya ini adalah bangunan pertama yang dibangun disekolah ini, bisa
dibilang cukup tua juga dibandingkan dengan beberapa bangunan lainnya. Konon
katanya bangunan ini bangunan yang terangker di sekolah ini, di tambah di
sebelah bangunan ini terdapat lorong kelas yang panjang yang bersebelah juga
dengan bangunan baru.
Dan kini lorong tersebut sudah
tidak dipake lagi dengan ditutupnya kedua pintu lorong tersebut dan dijadikanya
gudang barang-barang yang sudah tidak terpakai : mulai dari bangku dan meja
yang sudah reot, loker dan lemari yang sudah jebol, serta patung-patung perlengkapan
lab biologi yang sudah rusak, seperti anatomi tubuh manusia dan hewan,dan
tengkorak manusia. Suasana magis dan kesan-kesan aura negatif pun semakin
menjadikan bangunan ini angker.
Tapi walaupun begitu kita
anak-anak IPS gak merasa takut, malah kita semua merasa senang bisa ditempatkan
di bangunan ini, karena kelas kita ini cukup jauh juga dengan beberapa kelas
lainnya yang membuat kita kalau ribut gak pernah ketangguan dan tidak menggagu
kelas-kelas lainya yang lagi belajar.
Dan kalau gak ada guru kita bisa
melakukan apapun sepuas-puasnya kita, ditambah kedua kelas ini tertutup rapat
dengan hordeng, ya walaupun ada beberapa jendela yang tidak ditutup dengan
hordeng karena jendela itu langsung terlihat lorong yang sekarang dijadikan
gudang.
Dan untungnya selama gue tinggal di kelas ini
gak pernah ada penampakan yang menyeramkan, tiba-tiba ada tengkorang yang
mengintip kita dari jendela ketika lagi belajar, terus ada nenek gayung dan
suster keramas lagi mandi, tiba-tiba minta tolong ke kita untuk diambilin handuknya.
Di sederet bangunan tua ini Cuma
ada dua ruangan kelas yaitu kelas social 1 dan 2. Di depan kelas kita itu lapangan
upacara, sebelahnya kelas social 1 ada ruangan perlengkapan olah raga, dan
selajutnya tangga menuju ke lantai 2. Sebelahnya kelas social 2 ada lap fisika
dan lap bahasa. Dan dibelakangnya kelas XI social ada lorong yang sekarang
dijadikan gudang.
Ya tempat yang sangat strategis
untuk ribut dan membuat gaduh kelas disaat guru gak ada memenag sangat tepat
sekali, walaupun bangunan ini sering dibilang angker tapi kita tidak
memperdulikanya, dan malah keasikan main-main dan sebagainya.
Kelas XI social 1 dan 2 ini
bersebelahan, dan terdapat pintu tembus didalamnya yang bisa dibuka dan ditutup
kembali. Ketika kedua kelas ini di jam yang bersamaan gak ada gurunya, pintu penghubung
kelas langsung dibuka lebar, dan kedua kelas ini langsung dijadikan tempat
ajang bermainnya anak-anak IPS.
Sudah dipastikan juga suasana
akan gaduh dan tidak kondusif. Dengan banyaknya aktivitas anak-anak yang
mondar-mandir di kelas social 1 dan 2, yang bertujuan untuk sekedar ngegosip, buka
forum gak jelas, main kartu, main game, nonton film, gitaran nyanyi-nyanyi
sampe bikin konser sendiri didalam kelas.
Bahkan kita waktu itu anak-anak
cowo sempet main perang-perangan, gue dan anak-anak cowo XI social 1
bersiap-siap mengatur startegi untuk melakukan serangan dadakan ke kelas
sebalah, di saat itu semua kelas sedang tidak ada gurunya karena ada rapat, dan
kelas kita ditinggal oleh guru pelajaran sejarah tanpa ditinggalin tugas
apa-apa.
Sedengkan kelas sebelah ditinggal
oleh gurunya dengan dikasih tugas suruh ngerjain LKS geografi. Kita pun secara
dadakan langsung membuka pintu penghubung dan menyerbu kelas sebelah.
“SERANG.... “ komando dari KM
kita si Putra.
Kita lansung masuk ke kelas XI
social 2 dengan melemparkan kertas-kertas dan kain-kain bekas yang ada di dalam
loker ke mereka, serta kita mengikat kedua cowo kelas sebalah si Anwar dan
Ihsan lalu membawanyak ke kelas kita untuk dijadikan sandera.
Anak-anak kelas XI social 2 yang
lagi pada serius ngerjain LKS langsung tercengang dan bingung dengan kelakuan
anak-anak cowo kelas XI Social 1. Disaat kita menangkap Anwar dan Ihsan
membawanya ke kelas kita, mereka langsung teriak
“Eh apa-apaan ini...
tolong-tolong...”
“Tidak... tidak,woy selamatin gue
woy...”
Setelah kita berhasil menangkap
Anwar dan Ihsan kita kembali lagi ke kelas, dan menutup pintu penghubungnya.
Disaat kita lagi mengerjai Anwar dan Ihsan yang diikat di bangku,tiba-tiba anak
kelas sebelah langsung melakukan serangan balik.
Mereka menyerbu kita dari kedua
arah lewat pintu kelas utama dan lewat pintu penghubung. Tio panglima kelas
sebelah memberikan komando serang balik
“Ayo serbu.... serang...”
Kita pun langsung kaget dangan
serangan balik mereka yang begitu cepat, Putra memberi komanda ke kita
“Ayo jangan takut serang lagi.”
Adegan perang-perangan saling
lempar kertas, kain bekas, bahkan sapu dan kemonceng pun ikut meramaikan
perang-parangan kita, selama sekitar 10 menit kedua kelas ini pun berubah
manjadi arena gladiator, adegan tindih-tindihan pun tak terhindarkan.
Disaat kita lagi seru-serunya
mainan perang-perangan anak-anak cewe malah ngancem kita buat berhenti, kalau
kita gak mau berenti bakalan dilaporin ke guru piket. Setelah diancam anak-anak
cewe sampe beneran keluar kelas mau ngancam ngelaporin kita, kita pun langsung
berenti perang-pengannya dan berdamai.
Setelah perang-perengan berakhir,
anak-anak cowo kelas Social 2 malah jadi malas ngerjain LKS lagi, dan kita
anak-anak Cowo IPS malah mainan kartu sambil nyanyi-nyanyi dan gitaran di
belakang kelas.
Perhatian : Adegan tadi sebaiknya jangan ditiru ya, kalau kalian gak mau masuk ke Ruangan BP. :D Bersambung...
Wew jadi anak ips kayaknya seru ya. Mana katanya pelajaran ips lebih mudah dari ipa. Katanya lo ya soalnya aku bukan anak sma
BalasHapusKayaknya hampis setiap sekolah ada mitos horornya deh. Dulu aku pas sd katanya sd ku dulu dibuat rumah sakit dan sdku tempat ruang jenazahnya (sdnya kompleks) pas smp sebelahnya kuburan.
Ya udah deh lanjutkan perangnya. Kalo dah menang kasih tau aku ya
semudah-mudahnya pelajaran tetep aja kalau ulangan sulit :D
Hapusgila sekolah SD lo serem juga bekas kamar jenazah gitu.
gak ada yang menang,yang menang hanya keadilan :D
kirain kalo anak sma itu kalem tapi sama aja ya, dulu waktu jaman gue sekolah juga suka perang antar kelas haha tapi ga pake kertas itu terlalu halus haha, kita mah kaya simulasi tauran, yang nanya gesper tong sampah apa pun yang kalo kena cukup sakit itu dipake, bahkan sampe ada yang bawa stik golf, tongkat besbol (au tulisannya gimana) bahkan sampe bawa gear haha.. tapi kita smua tetep cinta damai biarpun begitu. ya namanya stm wkwk..
BalasHapusitu kejam banget + sadis banget namanya,gak sekalian aja bawa tank,biar suasana medan perangnya udah kaya perang dunia ke 2 :D
Hapusdulu aku jaman SMA nggak segokil ini, gila ini gokil banget, pake ada serang-serangan segala ya, hehehe... dulu anak IPA nggk pernah ada kaya ginian, palingan belajar mulu di kelas,. jadi pengen balik ke zaman SMA lagi nih hehehe
BalasHapusiya andai aja waktu bisa diputer kembali ya, andai aja ada doraemon yang nolongin, andai aja dan berandai-andai hehehe
HapusEh sebelumnya aku boleh ngasih saran nggak nih? Ini kan judulnya bingung ya beberapa kali main ke sini, judulnya selalu "Bukan Tulisan Tangan". Tapi aku nggak ngerti isinya tentang apa aja. Kadang dari A, nyambung ke B, nanti balik lagi ke A, tiba-tiba ada cerita C. Jadi daripada bingung nggak jelas gimana komennya, mending tentuin dulu judul yang jelas dan isinya yang sesuai. Jadi nggak meleber ke mana-mana. Itu saran aja ya:D
BalasHapusUmm, itu masih kebawa-bawa sifat SMP kali ya, jadi masih suka perang-perangan haha. Alhamdulillah dulu di sekolah aku nggak gitu sih. Kalo istirahat atau nggak ada guru, cowok-cowok malah keluar dan main bola atau basket. Ya... mungkin beda-beda sih kesenengan tiap orang.
sebenernya mah judul postingan sama tulisannya emang terkadang gak ada kaitannya sama sekali, judul diatas itu cuma hanya sebagi branding aja. yang merangkum cerita-cerita gue ketika sekolah. dan kenapa judulnya bukan tulisan tangan. karena tulisan tangan gue jelek, ketika gue SMA,gue pernah diledek ketika ujian praktek bahasa indonesia
Hapus"Heh mi ngapaian lo buat cerita panjang-panjang,guru juga kayanya gak bakalan baca cerita lo,tulisan lo jelek kaya gitu."
oleh karena itu untuk menceritakan semua pengalaman sekolah gue, gue kasih judul bukan tulisan tangan. yang menegaskan bahwa gue juga bisa nulis cerita,dan cerita gue bisa dibaca orang banyak, ya walaupun isinya terkadang absurd dan gak karuan juga sih hehehe.
dan di setiap episode itu gue mengangkat suatu konflik cerita yang berbeda-beda, ya sesuai catatan kronologis pengalaman gue aja. tapi sekarang gue di setiap episodenya udah gue kasih nama episodenya biar ada sedikit gambaran tentang ceritanya.
jadi gitu mba :)
Dikit ya siswanya, 20 lebih dikit.. Tapi kalok dipikir-pikir kayaknya anak IPS lebih kompak aja en setia kawan deh.. Soalnya banyak yang low profile gitu keliatannya.. :D
BalasHapus