Bukan Tulisan Tangan #eps.32

Episode : Mr. T

 Kelas XI gue mendapatkan guru bahasa inggris yang gak jauh beda ketika gue kelas X, beliau adalah Pak Tisno, beliau ini orangnya pendiam, santai, dan penyambar. Tapi dengan pembawaannya yang seperti ini ketika mengajar, kita-kita sampai gak ngerti apa yang dijelasin dan diomongin sama Pak Tisno.

 Beliau ini kalau lagi ngajar ngomongnya cepet banget ditambah nadanya yang kecil. Kita-kita yang jadi siswanya juga bingung sendiri. Ya karena Pak Tisno kalau lagi mengajar sulit dimengerti sama kita-kita, beliau pun terkadang menawarkan kita untuk menonton film,

“How about we watch the movie together ?”

“Yes Ser, good idea. I like it.”

Atau malah kita-kita yang memintanya untuk menonton film,

“We are bored, Ser. Waching movie,please.”

Dan dengan mudahnya Pak Tisno menyetujui kita untuk menonton film.

“Oke oke, one student came here please, help me for connect to infocus.”

Ya kita-kita pun selama pelajaran bahasa inggris lebih sering menonton filmnya ketimbang bahas materinya. Karena pembawaannya yang penyambar, santai, dan pendiem. Pernah waktu itu ketika cuaca tiba-tiba hujan dan pas banget dengan pelajarannya Pak Tisno, kita semua keluar kelas  ngerjain Pak Tisno dengan alasan,

“Ser, ijin keluar mau ngambil helm dulu, takut kehujan.”

Padahal yang bawa motor gak semuanya hanya beberapa orang, tapi kita yang gak bawa motor termasuk gue juga, malah ikut-ikutan keluar kelas, sampe-sampe ada yang beralasan,

“Wah hujan, jemuran belum diangkat ser, mau ngangkat jemuran dulu.”

Dan respon dari Pak Tisno Cuma bilang “ya ya silakan.” Sambil duduk di mejanya sibuk dengan ngotak-ngatik laptopnya.

Di luar kelas kita malah tertawa-tawa, melihat Pak Tisno dari balik jendela kelas, membiarkan kita semua keluar kelas begitu aja dan tanpa mencegahnya sama sekali. Dan terlihat dari luar kelas Pak Tisno malah duduk santai sambil asik ngotak-ngatik laptopnya tanpa mencari kita-kita.

Dan setelah sekitar 5 menit kita di luar kelas ketawa-ketawa ngerjain guru, kita akhirnya masuk ke kelas lagi dengan beberapa anak yang membawa helmnya masuk ke kelas, dan ada anak yang masuk kelas sambil bilang,

“Wah jemurannya udah gak ada euy, dibawa sama maling.”

Dan setelah kita kembali lagi ke kelas Pak Tisno tidak meresponya sama sekali bahkan beliau tidak bilang apa-apa, beliau masih keasikan ngotak-ngatik laptonya di meja guru.

Pernah juga waktu itu ketika April dan Dewo anak kelas XI IPA 2, mereka berdua pacaran di kelas ketika sedang pelajaran Pak Tisno. Pak Tisno gak menyadarinya kalau Dewo bukan anak kelas ini, dan selama 1 jam pelajaran Pak Tisno baru nyadar kalau jumlah muridnya di kelas kita lebih 1 orang. Pak Tisno pun kaget setelah menyadarinya dan menghampiri mereka berdua lalu bertanya ke Dewo,

“Hey who are you ?”

Dewo dan April pun Cuma bisa senyum-senyum dan gak bilang apa-apa. Feri dan Sidik yang duduk bersebelahan dengan mejanya April, mereka berdua mengerjai Pak Tisno. Sidik bilang

“He is new student in our class ser.”

Feri ikut menambahinya “iya pak dia baru pindah kemarin, dia murid pindahan dari Pontianak. Kenalan dulu pak kenalan, biar akrab. Dewo please, telling about your self to Mr. Tisno.”

Pak Tisno bilang “Please, move to forward class for telling about your self .”

Dewo meresponnya Cuma dengan senyum-senyum aja. Karena dia takut ketangguan kalau dia bukan anak kelas ini dan dia kesini Cuma mau pacaran doang sama April, ketika disuruh maju ke depan kelas dia malah balik lagi ke kelasnya dengan alasan,

“Excuse me ser, I want to go to toilet.”

Dan dengan mudahnya Pak Tisno mengijinkan Dewo keluar kelas. 10 menit berlalu Dewo yang izin ke toilet gak balik-balik lagi, Pak Tisno menanyakan kepada kita.

“Hey, where is Dewo ?”

Sidik menjawabnya “kayanya di toilet lagi mules pak, makanya lama.”

Feri menambahinnya “atau mungkin karena perut dia mules lalu dia pergi ke UKS pak.”

Pak Tisno dengan mudahnya percaya omongan Feri dan Sidik, kita-kita malah senyum-senyum ketawa melihat Pak Tisno yang dikerjain sama mereka berdua. Dan Pak Tisno pun melanjutkan lagi mengajar materinya tanpa menanya-nanyakan Dewo lagi sampai pelajaran bahasa inggris selesai.  

Tapi walaupun begitu, kita pernah juga ngasih kejutan ke Pak Tisno, waktu itu denger-denger ada rumor dari anak kelas lain bahwa hari ini ulang tahunnya Pak Tisno. Dan Pas banget hari ini beliau mengajar di kelas kita, kita-kita pun ngasih surprise ke Pak Tisno.

Sebelum Pak Tisno masuk kelas, kita semua umpetan di bawah kolong meja, dan berharap ketika masuk kelas Pak Tisno nyari-nyari kita, lalu kita tiba-tiba kasih surprise dengan mengucapkan selamat ulang tahun sambil bernyanyi dari kolong meja.

Tapi ketika Pak Tisno masuk ke kelas kita, beliau tidak terkejut sama sekali dengan kondisi kelas yang kosong tidak ada siswanya, beliau malah terus berjalan ke arah meja guru lalu membuka tasnya untuk mempersiapkan pelajaranya. Kita-kita pun yang gagal membuat Pak Tisno terkejut saat melihat kondisi kelas kosong, langsung keluar dari kolong meja sambil bernyanyi dan mengucapkan ulang tahun.

“Happy birthday to you

Happy birthday to you

Happy birthday

Happy birthday

Happy birthday Mr. Tisno.

Selamat ulang tahun Ser...”

Dan setelah kita memberi kejutan ini, baru deh Pak Tisno merespon dan menghampiri kita.

“Thank you... Thank you..” Sambil tersenyum.

Dan kita-kita pun akhirnya bisa membuat kejutan untuk Pak Tisno, walaupun dalam kejutan kita tidak ada bolu dan kado, tapi beliau bisa merasa senang. Dan karena hari ini beliau ulang tahun dan merasa senang, Pak Tisno mengajak kita menonton film di bioskop (bioskop dadakan dalam kelas). 

Guru adalah Pahlawan tanpa tanda jasa, sekecil apapun jasa yang mereka berikan, pasti suatu saat nanti akan sangat berguna bagi kita di kedepannya. Thank you Mr. Tisno atas semua yang kau berikan. Maafkan kita-kita ya Pak. (Salam dari salah satu siswa nakal mu).

Bersambung...