Move on

Ketika kita memasuki masa remaja sebenernya kita melewati masa yang paling sulit, karena di masa ini kita akan menghadapi problematika tentang asmara, dimana di fase ini kita akan melewati tahapan siklus sebagai berikut : Pedekate, ngegebet, pacaran, dan move on.

Ya sebagai remaja kita dimasa ini mengenal apa itu cinta ? lalu mengejarnya sampai tergila-gila. Di tiga tahapan awal kita bisa melewatinya dan beranjak ke fase berikutnya dengan mudah, tapi ketika kita sudah melewati ke tiga tahapan itu, atau baru aja kita berada di fase ke dua yaitu ngegebet, lalu tiba-tiba loncat ke fase berikutnya yaitu move on. Barulah kita di fase ini mengalami problematika dalam hidup kita yang sangat sulit untuk dilewati.

Ya move on itu bangkit dari keterpurukan, melupakan masa lalu dan mencari yang baru. Ketika kita sedang mengalami masalah tentang asmara, kita sering mendengar nasehat dari temen-teman kita seperti ini,

“Ayolah move on, ngapain mikirin dia terus. Cari aja yang baru, masih banyak kok yang lain.”

Ya move on itu selalu identik dengan asmara, tapi sebenernya move on bukan hanya problematika asmara aja. Move on ini ada dimana-mana, tidak memandang konteksnya apa, dan bisa terjadi kapan saja, maka waspadalah waspadalah !

Ya move on ini terjadi di berbagai bidang kehidupan lainnya, seperti pada saat pertandingan sepak bola, ketika komentator tersebut mengomentari jalannya pertandingan sepak bola.

Host “oke Bung pertandingan berakhir dengan skor 1-0, dan akhirnya Tim Z menang tipis dari lawannya Tim X. Bagaimana pendapat anda tentang jalannya pertandingan tadi ?”

Komentator “ya nampaknya Tim X sejauh ini belum bisa move on dari 2 pertandingan buruk sebelumnya yang gagal meraih kemenangan, 1 pertandingan ditahan imbang 0-0 ketika menghadapi Tim Y, lalu satu pertandingan lagi kalah di kandang sendiri dengan skor tipis 1-2 ketika menjamu Tim W.  Ditambah lagi di tim ini kehilangan sesosok gelandang serang Gogon, yang sampai sekarang belum bisa bermain karena cedera, dan karena kehilangan sesosok pemain tersebut membuat tim ini sulit  menemukan penggantinya yang baru, yang cocok dengan gaya permainan Gogon, yang agresif dan dapet membantu lini depan untuk mencetak gol.”

Ada juga move on dari lingkungan setempat, seperti ketika kita beranjak dari SMP ke SMA. Dimana ketika masa SMP kita sudah menemukan teman yang bener-bener asik, clop, dan akrab banget, tapi ketika kita melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya, kita sudah tidak satu sekolah lagi dan bahkan jarangan banget ketemu, yang membuat kita kekurangan gairah ketika menjalani aktivitas di setiap harinya.

Yang dulu biasanya kalau dihukum di lapangan upacara bareng-bareng satu genk, sekarang dihukum gak ada yang nemenin, terus biasanya kalau ijin ke belakang bareng-bareng buat kencing atau boker berjamaah, sekarang ijin ke belakang sendirian. Sepulang sekolah biasanya selalu nongkrong bareng di warung atau basecamp, sekarang nongkrongnya sendirian di WC (ngelanjutin boker yang tadi belum selesai).

Untuk move on yang satu ini cepat atau lambat, kita pasti bisa beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan mendapatkan teman yang baru.

Dan ada juga move on ketika gagal lulus masuk PTN. Iya ini yang gue alamin sendiri ketika mengikuti jalur SNMPTN, SBMPTN, dan UM lainnya. Udah 9 jalur gue ikutin kesana-kemari buat tes, dan belajar mati-matian (tapi gak sampe mati beneran juga sih), dan hasilnya gak ada satu pun yang mau menerima gue. (keliatan deh bego bangetnya gue).

Selama 3 hari kayanya tubuh gue gak ada jiwanya. Makan enak rasanya tetep aja kaya makan sayur tanpa garam, tidur gak nyenyak, boker gak keluar-keluar, sampe pacaran juga rasanya tetep aja kaya jomblo. (eh tar dulu, emang gue punya pacar ya ?). Dan menurut gue ditolak PTN sampe 9 kali itu sama aja kaya ditolak  gebetan yang ke 100 kalinya. Sakitnya tuh disini nih (nunjuk  kepala sampe turun ke hati.)

Tapi mungkin move on yang paling ngetren adalah move dari gebetan atau pacar, ya semua orang dari semua kalangan ketika mengalami asmara, dan tanpa disangka tiba-tiba hubungan asmaranya berakhir, pasti akan melawati masa-masa move on.

Menurut gue move on dari gebetan itu lebih sulit dibanding dari pacar, kenapa ? karena putus sama pacar itu masalahnya udah jelas, biasanya hati kita udah tidak sejalan lagi, yang satu maunya begini yang satu maunya begitu, dan terkadang masalah yang kecil aja bisa dibesar-besarkan. Yang menyabkan hubungan kita retak dan berhenti ditengah jalan.

Tapi kalau move on dari kehilangan gebetan itu lebih sulitnya karena, kita udah deket-deketnya udah memulai menyatu, tiba-tiba gak ada hujan gak ada badai, dia pergi meninggalkan kita begitu aja tanpa ada masalah dan alasan yang jelas. Dan itu menurut gue titik permasalahnya, ada apakah gerangan ?

Memang masa move on dalam hubungan asmara ini sangat berat, dan wajar aja ketika ada seseorang yang baru putus cinta atau gagal mendapatkan cintanya, orang tersebut keliatan galau, merasa kehilangan, dan masih mengenang dan membayangkan masa-masa indah bersamanya.

Tapi berat itu bukan berarti kita sulit dan gak bisa move on, dan terus-terusan berada di kegelapan. Dan bagi yang belum bisa move on, gue punya tipsnya disini. (khusus buat orang yang sedang berjuang move on)

Move on itu bisa dikatakan sulit, bisa juga dikatakan tidak. Tergantung dari diri kitanya sendiri. Ketika kita yakin dan percaya semua yang telah terjadi pada kita ini bukan suatu kegagalan atau kesialan bagi kita, tapi ini adalah jalan terbaik bagi kita untuk ke depannya, dan kita yakin juga suatu saat nanti kita bakalan mendapatkan yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Dan Insya Allah semua itu bisa dilalui dengan lancar dan dimudahkan untuk kedepannya.

"Tulisan ini diikutsertakan dalam Best Article Blogger Energy".